Sabtu, 25 April 2009

Yang Muda Yang Bergaya!

Tahukan Anda, sebuah negara dapat dikategorikan kedalam negara maju jika jumlah pengusaha atau entrepreneurnya sekitar 2% dari jumlah penduduknya. Jadi jika negara Indonesia sudah memiliki pengusaha sekitar 2% dari 230 jutaan jumlah penduduknya, kita sudah termasuk negara maju. Faktanya saat ini jumlah wirausahawan di negara kita baru sekitar 0,18 % dibanding jumlah penduduknya (data: BPS 2008). Artinya kalau mau menjadi negara maju, Indonesia harus mampu melahirkan ribuan bahkan jutaan lagi pengusaha tangguh.

Generasi Muda
Berbagai program untuk menelorkan para wirausahawan muda sudah banyak dilakukan baik oleh pemerintah maupun pihak swasta. Berbagai progam penghargaan, kompetisi, awarding progam untuk memikat generasi muda menjadi wirausahawan sering kita jumpai di media massa baik cetak maupun elektronik. Mulai dari Ji sam Soe Award, Black Innovation (Jarum Black), Danamon Award hingga Program Penghargaan Wirausaha Muda Mandiri milik Bank Mandiri. Belum lagi berbagai program yang dilakukan oleh berbagai media massa seperti majalah Swa, Infobank, Marketing, yang biasanya bekerja dengan lembaga survey/marketing dan perguruan tinggi. Kesemua program tersebut memang dirancang untuk menyasar generasi muda, generasi masa depan Indonesia. Inilah saatnya yang muda tampil kedepan,generasi yang muda yang bergaya!

Saat ini sudah banyak sosok muda wirausahawan yang mulai bergaya, dengan berbagai bisnis yang ditekuninya. Diantara mereka adalah Elang Gumilang dan Denny Deliandri. Mereka berdua adalah sosok pengusaha muda yang sangat menginspirasi banyak anak muda untuk segera terjun menjadi wirausahawan.

Elang Gumilang (Wirausahawan Perumahan Sederhana)
Elang Gumilang adalah juara 1 Program Wirausaha Muda Mandiri atau WMM 2007 untuk kategori mahasiswa. Anak Bogor yang kalem dan sederhana ini dari kecil memang bercita cita menjadi pengusaha. Sejak masih SMP, Elang sudah mulai berbisnis, mulai dari jualan donat, tukang lampu sampai menjual potongan ayam goreng dalam gerobak. Lucunya, hal itu dia lakukan diam-diam dan sembunyi-sembunyi karena orang tuanya melarang dia berjualan. Alasan orang tuanya melarang karena mereka tidak mau melihat Elang terganggu sekolahnya. Tapi ssetelah kuliah di IPB, rupanya nasib menentukan lain...

Saat ini diusia yang baru 23 tahun, Elang sudah menduduki jabatan Direktur PT Dwikarsa Semesta Guna, perusahaannya yang bergerak di bidang properti yang berkantor di Bogor Jawa Barat. Ditahun kedua usahanya, Elang sudah mempunyai empat buah perumahan diantaranya Griya Salak Endah di Cinangneng dan Bumi Warnasari Endah di Cilebut Bogor, dengan total luas tanah sekitar 20 hektar. Dan obsesinya, dia ingin membangun 2400 unit rumah sehat sederhana.
Produk Elang memang ditujukan untuk kalangan menengah kebawah dengan harga jual sekitar 35 - 60 jutaan. Ide pendirian perusahaan ini berawal dari kondisi yang dilihatnya bahwa masih banyak masyarakat menengah bawah yang belum memiliki rumah sendiri. Kalau pun ada, pasti keadaannnya kumuh dan memprihatinkan. Padahal rumah merupakan kebutuhan keluarga yang utama untuk berteduh dan hidup sehat. Dengan keperdulian inilah, Elang akan senantiasa menfokuskan bisnisnya pada rumah sehat sederhana.

Denny Deliandri (Wirausahawan Kek Pisang Villa)
Sosok sarjana teknik lulusan salah satu universitas negeri di Padang ini adalah pemilik Kek Pisang Villa, oleh-oleh khas Batam. Denny juga adalah pemenang Wirausaha Muda Mandiri tahun 2008.
Denny mengatakan bahwa untuk menjadi wirausaha yang tangguh, modalnya harus disiplin, berkemauan keras dan tentunya inovatif. Itu pula yang menjadi modal Denny dan Selvy, sang istri yang pandai membuat kue, menciptakan Kek Pisang Villa, oleh-oleh khas Batam.

Ide pendirian Kek Pisang Villa ini karena Denny melihat bahwa Batam mempunyai banyak potensi wisata di Indonesia selain Bali. Sayangnya, Batam belum memiliki oleh-oleh khasnya seperti Medan yang punya Bika Ambon atau Kue Meranti, Yogya dengan Bakpia Patoknya. Ini adalah peluang, Batam harus mempunyai sesuatu yang khas. Melalui proses try and error, akhirnya Denny dan istri mengembangkan Kek Pisang Villa dan mengkonsepkannya menjadi oleh-oleh khas Batam..yang memang belum ada sebelumnya. Sungguh ide yang brillian! Akhirnya ide ini direalisasikan oleh mereka berdua...

Bisnis yang dirintis Denny dan istri ini modal awalnya hanya 2 juta rupiah empat tahun lalu. Mereka membuat kue dan menjual dari rumahnya. Nama Villa, diambil dari nama perumahan dimana dulu mereka tinggal saat berjualan kue pertama kali di Batam. Pertengahan tahun 2009, setelah bisnis berjalan, omsetnya mencapat 400 jutaan dari 5 outlet yang dimilikinya. Kedepan, Denny akan lebih banyak berkonsentrasi pada pengembangan konsep makanan, termasuk diantaranya mengembangkan ke daerah lain yang ingin memiliki makanan khas sebagai ciri daerahnya.

Pertengahan tahun ini Denny akan membuka outletnya yang ke-6 di Bandara Hang Nadim Batam. Ini adalah langkah strategis dimana jika orang lupa membeli oleh-oleh sesaat sebelum meninggalkan Batam, dengan mudah dapat membelinya di Bandara. Seperti tagline Kek Pisang Villa : Jangan Tinggalkan Batam Tanpa Kesan....

Inilah contoh wirausahawan muda yang akan membawa negara kita menjadi negara maju di masa depan....Siapa yang mau menyusul.....????

Mang Odon , April 2009!

1 komentar:

tentang RITA mengatakan...

bisa tolong diberikan info tentang Elang Gumilang gak, tentang awal mula dia memulai usaha di bidang properti, kendala-kendala yang dia hadapi serta bagaimana dia menyelesaikan setiap kendala dalam menjalankan usahanya, karena saya terus terang tidak setiap tayangan WMM saya ikuti. terima kasih